Jalan Ditutup (Demi Kepentingan Umum)


Pagi tadi satu dari tiga jalan masuk ke rumah (kontrakan) saya ditutup. Ada salah satu tetangga yang hendak memperbaiki rumahnya. Karena saya tinggal di daerah yang lumayan padat dan jalanan akses untuk keluar masuk hanyalah berupa gang senggol, maka setiap kali ada keperluan warga entah hajatan atau memperbaiki rumah, otomatis jalan harus ditutup.

Ngga begitu ngaruh, karena saya ngga harus lewat jalan yang ditutup itu.

Saat saya sampai di komplek perumahan sebelah, saya kembali menemukan dua gang yang juga ditutup, karena sedang ada perbaikan. Salah satu gang itu malah sudah ditutup sejak 2 atau 3 minggu lalu. Entah berapa lama lagi gang itu akan ditutup. Yang jelas kali ini saya harus mengambil jalan memutar walaupun tak begitu jauh.

Lalu saat saya sampai di komplek perumahan yang lain (dari rumah sampai kantor saya mesti melewati dua komplek perumahan), lagi-lagi ada penutupan jalan. Kali ini sepertinya ada warga yang meninggal, karena saya melihat ada bendera kuning dipasang.

Untuk kedua kalinya saya harus memutar :lol:. Untung saja saya tidak kesasar :-P.

Jadi hari ini saya temukan total 3 jalan (umum) yang ditutup di sepanjang rute yang saya lewati dari rumah menuju kantor.

Oia, masih ada satu lagi yang saya temukan tapi syukurlah bukan termasuk rute saya, jalan di samping komplek kantor saya juga masih ditutup karena ada perbaikan saluran air kotor (got).

Sebetulnya saya berniat protes atau setidaknya mengeluh tapi mendadak teringat kata-kata guru saya di SMP dulu..

Kepentingan umum selayaknya harus didahulukan ketimbang kepentingan pribadi.

Mau tidak mau saya jadi sadar, bahwa melewati jalanan yang biasa menjadi rute sehari-hari itu hanyalah kepentingan pribadi saya saja. Masih ada kepentingan umum yang lebih besar yang harus didahulukan. Dan kalo kepentingan umum itu mengharuskan jalan ditutup, ya tinggal muter cari jalan lain saja, kepentingan umum lebih utama koq. :lol:

Dan hari ini, sepertinya saya mematuhi dan menjalankan kata-kata guru saya itu…(nikmatnya hidup di negeri ini…:lol: :lol: :lol:)

Penulis: *hari

melihat, mendengar dan belajar berbicara

19 tanggapan untuk “Jalan Ditutup (Demi Kepentingan Umum)”

  1. Hmm… kalo tutup jalan karena ada hajatan di rumah, biasanya kan izin ke RT dulu kan ya. Krn itu pasti mengganggu ketertiban umum. Kita kan bayar pajak, artinya kita berhak menikmati jalan, jd biarpun jalannya di depan rumah dia, tetep ga boleh semena-mena.

    Tp kalo ditutup krn perbaikan jalan, ok gpp… itu memang utk kepentingan umum mas 🙂 berarti kudu muter jauh lagi…

    1. # zee : ah mestinya memang seperti itu, tp di negeri ini sepertinya sesuatu yg melibatkan orang banyak ngga bisa diganggu, ngga peduli apapun keperluannya 😆

    1. # mercuryfalling : tp yang nutup jalan buat benerin rumah itu badannya gede dan galak plus temennya banyak, jadi mana berani saya komplen :mrgreen:

    1. # aRul : tentu saja, saya koq :mrgreen: dan perlu ditambahkan juga, tidak sombong dan rajin nabung :mrgreen:

      *padahal sebetulnya ini tu penuh dengan kemarahan…grrrrr….

  2. itu pelajaran PMP apa budi pekerti mas…?

    :mrgreen: jadul banget yo pelajarane…

    lha nek ya perbaikin rumah njuk hajatan… itu kaenya emang kepentingan pribadi… tapi kalo lagi lelayu, ya sudalah ikhlaskan saja untuk memutar…

    lha kalo perbaikan god eh got sih itu kepentingan umum 😀

    1. # carra: seingetku PMP yu, kalo aku masih dapet mata pelajaran budi pekerti, itu artine aku wis embah2 tho… #$%^^^@

      eh semua yang saya tulis diatas itu kepentingan umum yu. soale melibatkan orang banyak (sanak saudara handai taulan), yg kepentingan pribadi itu, ya seperti saya yg kepengen lewat jalan tanpa muter, itu kepentingan pribadi 😆

Tinggalkan Balasan ke *hari Batalkan balasan