Ibu-ibu dan Tasnya


maniak_tas_wanita

Sebetulnya bukan hal yang aneh kalo melihat nona-nona atau ibu-ibu membawa tas seperti terlihat pada gambar (yang saya comot paksa dari sini ). Kalo melihat yang ada di gambar sepertinya sih menarik, cantik, keren atau apalah namanya.

Minggu kemarin saat masih di rumah sakit, ada pasien anak-anak baru masuk dan menempati tempat tidur di sebelah Stesha. Bersamanya seorang ibu-ibu yang menemani. Ibu-ibu itu membawa serta sebuah tas yang kira-kira mirip dengan yang terlihat pada gambar.

Biasanya saya tidak begitu memperhatikan hal-hal sepele seperti ini, tapi entah kenapa ibu-ibu dengan tas besarnya itu sedikit menarik perhatian saya.

Umumnya, setiap kali ada pasien baru, pasti ada sedikit kesibukan dari keluarga yang menemani, merapihkan barang-barang bawaan dll.

Begitupun pasien anak-anak yang baru masuk dan dapat tempat tidur di sebelah Stesha itu. Sang ibu terlihat begitu repot memindahkan ini itu, tapi yang membuat saya heran, diantara kesibukannya itu dan kerepotannya itu, tas yang dicangklong di pundaknya masih saja tetap menempel di sana. Seolah-olah tas itu tidak mengganggu, padahal saya yang melihatnya saja merasa bahwa tas itu menambahi kerepotannya.

Kenapa tidak ditaruh saja dulu tas itu, sehingga dia bisa lebih leluasa memindahkan ini itu???

Apakah ada sesuatu yang teramat berharga di dalam tas itu sehingga tak boleh diletakkan di sembarang tempat?

Atau sedemikian buruknya situasi keamanan di negeri ini sehingga setiap orang layak untuk dicurigai akan mencuri tas itu?

Atau hanya untuk gaya-gayaan saja?

….

…heran…

Waktunya Tak Tepat


IMG_0220Beberapa minggu lalu saya memesan merchandise WWF. Sudah sejak lama saya memang kepingin memiliki merchandise terutama t-shirt dari organisasi pecinta lingkungan semacam itu, karena selain menurut saya merchandisenya pasti keren saya sekaligus juga menyumbang untuk aktifitas mereka (walupun tentu saja nyumbangnya ngga banyak :lol: ).

Sayangnya saat saya mengkonfirmasikan pesanan saya, sepertinya waktunya tidak tepat. Saat itu saya mendapat reply via email, bahwa mereka sedang melakukan stock opname dan tidak bisa melayani pesanan saya. Kalau mau saya mesti menunggu seminggu.

Agak sedikit kesel sebetulnya, tapi ya sudahlah saya ngga akan membatalkannya.

Seminggu kemudian saya mendapatkan konfirmasi bahwa pesanan saya sudah bisa dilayani namun ada beberapa item yang tidak tersedia. Ngga terlalu masalah, karena untungnya saya bisa ganti dengan item yang lain.

Setelah melakukan transfer sejumlah uang sesuai pesanan saya, dua hari berikutnya merchandise yang saya pesan sampai.

Sayang…

Sepertinya waktunya lagi-lagi kurang tepat, saat saya seharusnya ’seneng dan merasa keren’ karena memiliki merchandise dari organisasi pecinta lingkungan yang hebat itu…

Stesha sedang terbaring sakit di rumah sakit, terpaksa harus menjalani rawat inap lagi…

Tentu saja merchandise itu terpaksa saya geletakin dulu untuk lebih berkonsentrasi terhadap kondisi Stesha.

Dan saat itu, ada ledakan bom meneror Jakarta…

Tapi syukurlah, saat saya menulis posting ini kondisi Stesha sudah membaik dan besok seharusnya sudah bisa pulang…

Melipat Kertas (Origami)


Minggu kemarin, tak sengaja saya ’menemukan’ sebuah ebook tentang origami saat sedang iseng googling ebook. Karena tertarik, saya unduh saja sekaligus saya coba mencari yang lainnya. Dengan mengetikkan kata kunci Origami di google dan saya menemukan ribuan bahkan jutaan link tentang itu.

Saat saya coba klik salah satu link itu, ternyata mereka menyediakan database tentang cara membuat model origami dalam format pdf. Pengunjung bisa dengan bebas mencari dan mengunduhnya.

Ini membuat saya bersemangat sekali mengunduh beberapa yang saya kira menarik, seperti model Malaikat, Burung atau kupu-kupu. Dalam bayangan saya ini bisa gunakan untuk bermain bersama Stesha.

Tapi ternyata, membuat origami itu tak semudah yang saya bayangkan. Entah karena model yang saya pilih memang cukup rumit atau apa, yang jelas itu cukup membuat saya pusing :lol:.

IMG_0218
Pusing bikin origami yg bagus...

Mungkin saya memang harus mencari model yang paling sederhana dulu. Dan yang paling mudah dibuat adalah pesawat terbang atau kapal laut :lol:.

pesawat kertas
Kalo bikin ini jelas sukses...

Cara dan Gaya Membalas Komentar Di Blog WordPress


Membalas komentar di blog memang bukanlah sebuah keharusan. Tapi rasanya jarang sekali ada blogger yang tidak membalas komentar-komentar yang masuk di setiap postingnya.

Saya perhatikan ada banyak cara dan gaya teman-teman blogger membalas komentar-komentar itu,

Yang pertama dan yang paling umum adalah,

Menuliskannya dalam satu postingan komentar dengan ditambahi tanda @ pada setiap nama komentator dan dilanjutkan dengan jawaban dari komentar tersebut.

@ anu : blablabla….

@ anulagi : blablabla juga…

Kalo saya, entah kenapa memilih tidak menggunakan @ melainkan #. Mungkin saat itu saya kira agar unik dan berbeda dengan yang lainnya :lol: . Lanjutkan membaca “Cara dan Gaya Membalas Komentar Di Blog WordPress”

Apa Alasannya Ya???


Setiap kali di jalan raya dan bertemu atau berpapasan dengan rombongan pelayat yang mengantar jenazah ke pemakaman, kesan yang selalu saya tangkap adalah mereka terburu-buru.

Begitu terburu-buru sehingga seolah-olah mereka layak mendapatkan prioritas utama di jalan, pengguna jalan yang lain harus minggir dan membiarkan mereka lewat terlebih dulu.

Layak diprioritaskan seperti terlihat jelas dari potongan bambu yang ditempeli bendera kuning yang diacung-acungkan ke pengguna jalan lain, kadang ditambah dengan tampang sedikit seram dan mata sedikit melotot, walaupun belum pernah saya melihat ada pengguna jalan lain yang kena gebuk (semoga saja tidak pernah ada).

Jujur saja saya selalu penasaran memikirkan alasan kenapa mereka selalu terburu-buru begitu.

Apa takut pemakaman keburu tutup kalo sampai mereka datang telat?

Sejauh ini saya tidak melihat ada urgensi dibalik sikap buru-buru itu, sayangnya saya juga tidak pernah berani untuk menanyakannya secara langsung kepada si meninggal kenapa pengantarnya selalu harus terburu-buru dan meminta prioritas di jalan raya seperti itu.

Paling-paling yang bisa saya lakukan hanyalah gondok dalam hati dan minggir tanpa banyak protes….

Barangkali anda ada yang tahu apa alasannya???

Please…tolong diinfokan ke saya biar suatu saat saya berpapasan dengan rombongan pelayat pengantar jenazah seperti itu, saya punya cukup alasan untuk dengan senang hati (dan tidak gondok lagi) minggir dan memberikan jalan buat mereka.

*ditulis setelah sehari sebelumnya sedikit kaget saat berkendara motor mendadak disuruh minggir dengan diacungi potongan bambu + bendera kuning

Cara Menyontreng Pilpres, sepertinya koq masih rumit..


Pemilu presiden sudah tinggal hitungan hari. Dulu saat pemilu legislatif (setahu saya) ada banyak kebingungan yang terjadi saat proses mencontreng. Semua orang sepertinya juga sudah tahu apa penyebabnya.

Di pemilu presiden nanti, katanya surat suara yang dipakai akan lebih sederhana (tentu saja, wong calonnya cuma 3 pasang :mgreen:) tapi sekilas di iklan tentang sosialisasi cara mencontreng untuk Pilpres di tipi, sepertinya tetap memberi kemungkinan untuk bingung mengenai cara mencontreng agar sah.

Karena info dari iklan di tipi memang cuma sekilas, sengaja hari ini saya coba nyari info yang lebih detil tentang itu di situs media center KPU.

Di situ saya dapatkan bahwa ada 3 cara mencontreng yang diperbolehkan, dengan memberikan tanda Contreng/Centang(V) pada:

  • Foto pasangan Calon, atau
  • Nama pasangan Calon, atau
  • Nomor urut pasangan Calon

Buat saya, sepertinya itu cukup mudah.

Tapi terpikirkan oleh saya, kenapa harus ada tiga alternatif seperti itu? Menurut saya, dengan adanya 3 kemungkinan cara mencontreng seperti itu akan tetap menimbulkan kebingungan yang tentunya juga bisa berefek suara menjadi tidak sah. Begitupun untuk panitia yang melakukan penghitungan suara juga harus sedikit ’jelalatan’ mencari dimana tanda contreng dibuat para pemilih.

Kenapa tidak dibuat yang lebih sederhana dan memudahkan untuk pemilih dan pemeriksa? Maksud saya kenapa tidak dibuatkan saja semacam kotak kecil (chekbox) pada kartu suara itu, saya pikir dengan demikian proses sosialisasi akan lebih gampang, masyarakat pemilih juga mudah mencontrengnya, begitu juga dengan panitia di TPS yang memeriksa surat suara dapat lebih gampang juga.

Misalnya seperti ini, surat suara diberi penambahan checkbox, sehingga pemilih dapat mencontreng pada checkbox tersebut pasangan calon yang dipilihnya.

kartu suara oleh kabarihari

Menurut saya itu akan sangat mempermudah.

Bagaimana menurut anda?

(Jangan-jangan di negeri ini, istilah “kalo bisa diperumit, kenapa harus dipermudah” masih berlaku…:lol:)