Entah Siapa Yang Salah


Sejak embah sakit, urusan makan jadi sedikit terlantar karena istri harus merawat embah. Lagipula selama ini embahlah penguasa dapur di rumah. Beliau yang masak untuk seisi rumah.

Niatnya kemarin siang order makanan untuk makan siang.

Sejak dari jam 11 sebetulnya perut sudah terasa lapar, tapi makanan belum datang.

Jam 12, makanan belum juga datang.

Akhirnya bikin telur dadar, dan kami semua makan dengan lahap.

Jam 1 lewat makanan yang saya pesan akhirnya datang, tapi sudah bukan untuk makan siang lagi…😁

Sorenya saya ada kerjaan di customer yang mesti dilakukan. Dan sampai malam baru selesai, sebelum pulang sempet makan bareng customer..

Makanan yang saya pesan siang tadi semakin tidak jelas nasibnya entah siapa yang akan makan…

Jangan Kuatir


Hari ini perasaan saya campur aduk, sama sekali tidak menyangka jika embah, panggilan saya ke ibu mertua, ternyata terkena penyakit yang lebih serius dari dugaan awal. Mungkin stroke, dan sejujurnya saya berharap itu relatif ringan, dan bisa pulih dan normal lagi seperti sedia kala.

Pagi ini dalam perjalanan ke kantor saya berusaha keras untuk bersikap biasa saja tidak muram. Dan entah kebetulan atau apapun namanya, di layar hape saya muncul sebuah ayat Alkitab seperti berikut:

Mazmur 55:22 (TB) (55-23) Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.

Dulu, puluhan tahun lalu, saya juga menemukan kata-kata yang kurang lebih sama. Saat itu saya di titik terendah tanpa harapan dan Tuhan seperti secara khusus berbicara pada saya untuk tidak kuatir. Meskipun tentu saja secara manusia sulit sekali tidak kuatir. Dan ternyata kata-kata jangan kuatir itu benar-benar terbukti, Tuhan selesaikan segala sesuatunya secara ajaib dan tepat pada waktuNya.

Kini, saya kembali merasa di titik terlemah saya, di titik dimana saya merasa tidak berdaya sama sekali. Bahkan sejujurnya saya merasa sebagai manusia gagal, yang tidak sanggup memberikan yang terbaik untuk orang-orang terdekat saya.

Dan saya kembali mendapati kata-kata untuk Jangan Kuatir.

Jika dulu Janji itu tergenapi sempurna, saya percaya kali ini juga akan tergenapi dengan sempurna dan ajaib


Barusan dengar kata dokter, ngga jadi di CT scan ga ada duitnya.

Dulu juga pernah dalam situasi seperti ini, gatau kenapa mesti harus terulang lagi. Dan saya marah karena sama sekali tidak berdaya..

Koq Ada Ya Orang Seperti Itu #2


Siang tadi saya bermaksud menarik uang di ATM BCA di Indomaret dekat rumah. Pas saat saya melangkah masuk ke TKP ternyata sudah ada yang lebih dulu sampai di depan ATM. Sepasang cowok cewek.

Dan mereka mulai melakukan transaksi perbankan di mesin itu. Awalnya saya pikir ngga akan lama, tapi beberapa menit berlalu dan saya melihat ada beberapa gepok uang yang mereka bawa, rupanya mereka hendak setor tunai di mesin itu.

Sepintas normal dan wajar karena memang ATM disitu memang memungkinkan untuk setor tunai. Masalahnya adalah mereka melakukan transaksi lebih dari 3 kali dan tanpa jeda bahkan untuk sekedar memberikan kesempatan untuk saya yang antri dibelakangnya untuk sekali saja bertransaksi.

Beberapa menit berikutnya saya mulai jengkel dan meninggalkan lokasi tanpa komentar apapun.

Silakan puas-puaskan dengan mesin ATM itu, saya pindah ke tempat lain saja..

Iklas? Tentu tidak bangsat!!!!!

Ada Ya Orang Seperti itu? #1


Siang tadi saya ke ATM depan kantor pemasaran komplek perumahan saya tinggal. Disitu ada 2 ATM dari 2 bank, BCA dan Mandiri. Saat saya tiba ada seorang bapak yang sedang bertransaksi di mesin ATM BCA, sedang mesin ATM Mandiri kosong tidak ada yang bertransaksi disana. Di parkiran juga ada seorang ibu yang tiba beberapa menit lebih dulu dari saya, namun masih memarkir mobilnya.

Secara teknis saya lebih dulu masuk ke dalam antrian untuk menggunakan mesin ATM. Dan seperti biasanya saya mengambil posisi di luar pintu ruangan mesin ATM itu berada. Tidak lama ibu-ibu yang tadi masih memarkirkan mobil, juga sampai di depan ruang ATM, namun dia langsung masuk ke ruang ATM dan sepintas mengambil posisi ke mesin ATM Mandiri. Saya pikir dia hendak bertransaksi di mesin ATM Mandiri.

Tapi ternyata saya salah besar, si ibu itu tidak hendak menggunakan mesin ATM Mandiri, melainkan antri ke mesin ATM BCA namun dia langsung masuk ke dalam ruangan. Dan begitu bapak yang sebelumnya sedang bertransaksi di ATM BCA akhirnya selesai, si ibu langsung bisa mendapatkan giliran bertransaksi di ATM BCA.

Simpelnya dia menyerobot giliran saya. Dan dia melakukan transaksi disana lumayan lama.

Jujur saya cukup sebel. Karena bagaimanapun, itu tindakan kurang sopan. Bagaimanapun antri giliran ATM langsung di dalam ruangan itu membuat orang di depan yang sedang bertransaksi di ATM sering terganggu dan jadi membuat kurang nyaman. Ditambah lagi menyerobot giliran. OKlah mungkin dia datang lebih dulu, tapi posisinya belum mengantri, masih di parkiran.

Tapi ya sudahlah, meskipun kesal saya cuma bisa membathin koq ada orang seperti ith dan menuliskannya di sini

Zonk


Sore ini niatnya mau beliin Combantrin buat Fano, karena seharian ngeluh ngga nyaman, kemungkinan kremian atau apalah namanya.

Iseng saya coba buka aplikasi OJOL dan nyari Combantrin, dan ada. Jadi saya coba order via ojol yang bekerja sama dengan minimarket terdekat. Dan karena iming-iming discount dengan belanja di nominal tertentu, saya tambahin 3 item kopi kalengan yang baru ngehit karena baru dirilis oleh raksasa kedai kopi Stabakusu.

Dan saya order. Begitu driver ojol sampai di store, ternyata Combantrin yang saya cari malah zonk, ngga ada. Dan yang tersedia hanya item yang sebetulnya ngga terlalu saya butuhkan. Dan karena 1 item berkurang otomatis total belanjaan kurang dari kuota discount. Jika diitung dengan item lengkap nilainya jadi 46 ribuan , berkurang 1 item jadi 44ribuan.

Asu…