Seminggu belakangan ini, ada sebuah kehebohan (atau sebuah refleksi ketakukan yang berlebihan?) dikarenakan pesan singkat SMS atau YM tentang isu Kristenisasi.
Dan itu banyak dibahas di blogosphere juga. Tentang tayangan My Hope Indonesia atau yang diterjemahkan menjadi Sebuah Penantian, konon katanya tayangan itu akan disiarkan serentak di beberapa stasiun TV, tapi yang sudah pasti akan menayangkannya adalah RCTI. Diberitakan juga bahwa tayangan itu telah disiapkan secara khusus dengan berpuasa sebulan penuh oleh kalangan Kristen dengan tujuan untuk menghipnotis pemirsanya yang belum mengimani Yesus menjadi menerima dan mengimaninya. Di India katanya tayangan serupa telah membuat jutaan orang bertobat dan menjadi Kristen.
Duh..bombastis sekali, dan tentu saja hal-hal kontroversi begini sudah pasti akan banyak sekali yang menanggapi (sebagian sepertinya tanpa ada klarifikasi) dengan banyak himbauan khusus bagi umat Muslim untuk mematikan TV saat tayangan berlangsung, bahkan kalau yang ingin menonton diwajibkan dengan mengambil wudhu terlebih dulu. ???
Sepintas yang terlintas di benak saya adalah reaksi tersebut koq terasa berlebihan sekali. Orang memang sebaiknya waspada dalam segala hal, tapi ini koq sepertinya bukan sekedar kewaspadaan tapi lebih terasa sebagai sebuah ketakutan. Ketakutan karena apa saya juga ngga begitu ngerti.
Pagi tadi sengaja saya membeli sebuah harian pagi "Koran Sindo", karena biasanya jadwal acara TV selalu ada di semua koran, dan ternyata memang benar tercantum pada jam 16:30 ada tayangan FTV Natal: Sebuah Penantian tapi cuma ada di stasiun RCTI saja koq, ngga ada di stasiun TV lain. (Jadi sepertinya ngga bener kalo tayangan My Hope (Sebuah Penantian) itu ditayangkan serentak di beberapa stasiun TV.)
Sebetulnya apa anehnya di bulan desember yang sudah pasti memang bertepatan dengan suasana Natal, sebuah stasiun TV menayangkan sebuah acara bertemakan Natal? Di koran Sindo yang saya beli itu jelas-jelas menyebutkan itu tayangan FTV Natal. Ya FTV NATAL. Bukankah sangat lazim sekali stasiun TV menayangkan acara tematik keagamaan seperti itu? Cek deh, setiap kali bulan Ramadhan pasti berjibun acara bertema Ramadan (Sinetron, talk show dll).
Yang mungkin perlu diklarifikasi menurut saya sebenarnya adalah, benarkah ada ritual doa dan puasa yang mengiringi tayangan itu dengan tujuan agar pemirsanya terhinotis dan kemudian murtad dan menjadi Kristen. Benarkah ada hal-hal itu? ataukah ritual itu memag ada dan dilakukan tapi dengan tujuan agar tayangan itu sukses ditayangkan di TV? Sukses seperti apa?
Begini, tidak bisa dipungkiri, ada banyak orang Kristen dan Katolik sendiri yang hanya beragama KTP. Ngga sepenuhnya mengimani iman Kristen (seperti saya misalnya ), karenanya bisa jadi tayangan itu disiapkan dengan doa dan ritual puasa dengan tujuan agar kalangan kristen KTP menjadi tersentil imannya dan bertobat? Bukankah itu sebuah kesuksesan? Membawa kembali domba-domba yang tersesat itu kembali ke kandangnya?
Kalaupun sampai ada yang umat lain yang ikut-ikutan tersentil imannya dan kemudian berubah menjadi Kristen, saya koq ngga begitu yakin itu akan terjadi ya? Misal sampai terjadi, saya yakin kalau mereka itu pasti beragamanya hanya di KTP saja.
Pertanyaan saya sekarang "Kira-kira mana yang lebih bagus atau lebih benar ya, Si Anu beragama X tetapi hanya di KTP atau Si Anu yang pindah ke agama Y dan benar-benar sepenuh hati menjalankan ajaran agama Y setelah menonton sebuah tayangan FTV?"
Dilematis, seperti kutipan cerita yang pernah saya baca dibawah ini, (sayangnya saya lupa dari buku apa).
Ada dua orang politisi yang bersahabat karib, si A & Si B dari sebuah partai X. Suatu ketika, si B setelah melihat program kerja partai Y yang dirasa lebih sejalan dengan ideologinya, maka memutuskan untuk pindah ke partai Y.
Bagaimana reaksi si A? Dia berubah menganggap si B adalah seorang musuh karena di telah berkianat.
Si C dari partai Y bereaksi berbeda, dia menganggap si B adalah sahabat dan saudara karena si B telah melihat kebenaran dan bertobat.
Eh, kenapa jadi ngomongin partai ya? tapi saya yakin anda ngerti maksud saya kan? Saran saya sih seandainya anda Muslim, nonton atau engga nonton tayangan My Hope (Sebuah Penantian) itu, tetaplah loyal dengan agama anda. Ya tetaplah Loyal karena kalau tidak itu berarti anda adalah pengkhianat dan mungkin darah anda akan dianggap halal lho.
Sekarang tanggal 15 Desember dan sudah jam 16.30 lewat, dan saya sedang nonton FTV itu, dan sepertinya saya terhipnotis…
Update: Sepertinya dugaan saya sejak awal benar, sama sekali ngga ada yang heboh dengan tayangan FTV itu. Ceritanya tentang pergulatan bathin seorang anak yang sudah menjadi dewasa dan tidak dapat menerima kembali ayah telah menyesal dan bertobat, karena si anak masih merasa sakit hati dengan apa yang sang ayah lakukan dulu semasa dia kecil yaitu meninggalkan keluarga dan pergi dengan wanita lain.
Menurut saya itu tema cerita yang biasa-biasa saja. Mungkin hanya pemerannya saja yang istimewa -karena kebetulan saya menyukai mereka- yaitu Restu Sinaga, Rudi Salam, Nana Mirdad. Oia saya lupa, satu-satunya keistimewaan FTV ini adalah kerena dikabarkan sebagai misi gereja atau Kristenisasi.
Tapi sejujurnya saya masih penasaran, adakah yang terhipnotis???