Kondom Untuk Vega


Si Vega itu motor Yamaha Vega R tahun 2004 kesayanganku . Lantas apa hubungannya antara motor Vega R dengan kondom? Sebetulnya bukan kondom alat kontrasepsi nan lucu untuk pria, tapi ini ’kondom’ yang lain, yang lebih unik tentunya .

Ceritanya begini, kantorku (dan juga kantor-kantor lain yang sekompleks) tidak menyediakan tempat parkir tertutup, sehingga semua kendaraan hanya diparkir begitu saja di depan kantor dan saat panas kepanasan begitu juga jika hujan pasti basah kuyup kehujanan.

Bertahun-tahun si Vegaku itu setiap harinya terparkir di depan kantor, kepanasan dan kehujanan sepanjang hampir 8-10 jam. Efeknya kulit joknya menjadi rapuh dan karena ngelipet saat di duduki pantatku yang lumayan sexy (embot -kata istriku) akhirnya sejak beberapa bulan lalu jok itu menjadi robek di beberapa bagian. Sialnya sampe hari ini aku belum sempet membawanya ke tukang service jok untuk menggantinya dengan kulit yang baru.

Dan sekarang ini, musim penghujan tlah datang, jok si Vega yang robek itu menjadi masalah serius, karena kalo kehujanan basahnya sampai ke busa didalamnya, dan tentu saja saat diduduki celanaku otomatis menjadi ikut basah. Iseng aku punya ide brilian untuk mengatasinya, kebetulan kutemukan plastik ukuran lumayan gede di rumahku, kubungkuskan saja ke jok si Vega, dan eng ing eng jadilah ’kondom’ buat si Vega itu…. (Ngga seimut dan selucu kondom aslinya, tapi suer, lumayan mengamankan pantatku lho… ).

Vega sebelum pake kondom,

IMG_0445

Vega sesudah pake ’kondom’,

IMG_0446

Yang Unik di Bulan Desember.


Bulan Desember ini ada 2 hari raya yang datang hampir berbarengan, yang pertama adalah hari raya Idul Adha yang menurut kalender akan dirayakan tanggal 20 Desember (entah kalau ada yang merayakan berbeda dengan tanggal itu), dan yang kedua adalah hari raya Natal 25 Desember.

Lantas apanya yang unik? Ya kedua hari raya yang hampir berbarengan itu yang membuatnya unik. Kalau anda mengunjungi mall atau pusat perbelanjaan di bulan Desember ini, maka suasana Natal akan sangat terasa dengan pernak-pernik Natal seperti diputarnya lagu-lagu bertema Natal dan yang paling mencolok mungkin adalah pohon-pohon Natal dengan segala hiasannya, juga banyak sekali promo discount harga menyambut Natal.

Sampai disini memang masih biasa-biasa saja, tapi cobalah anda amati sepanjang jalan saat anda menuju dan saat anda meninggalkan pusat perbelanjaan. Pasti akan banyak anda temukan deretan pedagang hewan kurban. Suasana Idul Adha akan sangat terasa.

Disitulah uniknya, seolah ada lokasi terpisah untuk masing-masing hari raya itu. Suasana Natal sangat terasa di dalam mal, sedangkan di luar mal suasana Idul Adha yang sangat terasa.

Ngga ada niat apapun kenapa saya menuliskan postingan ini, hanya sekedar uneg-uneg semata. Sebagai seorang Kristiani, seandainya saya ngga ke Gereja atau mal dan pusat perbelanjaan serta ngga melihat kalender (sehingga saya lupa sekarang ini bulan apa) saya yakin seyakin-yakinnya kalo saya ngga akan menyadari bahwa Natal akan segera tiba . Ya, karena hanya di Gereja dan di mal /pusat perbelanjaan saja suasana Natal itu terasa.

Yang pasti saya sadari adalah bahwa sebentar lagi hari raya Idul Adha dan saya berharap mudah-mudahan akan ada yang mengirimkan daging (sukur2 yang sudah siap makan -sate atau gule juga boleh-) ke rumah saya nanti .

Oia, Selamat Hari Raya Idul Adha buat semuanya..

Juga Selamat Natal ….

Yang Membuat Heboh itu…(My Hope Indonesia)


IMG_0450-1Seminggu belakangan ini, ada sebuah kehebohan (atau sebuah refleksi ketakukan yang berlebihan?) dikarenakan pesan singkat SMS atau YM tentang isu Kristenisasi.

Dan itu banyak dibahas di blogosphere juga. Tentang tayangan My Hope Indonesia atau yang diterjemahkan menjadi Sebuah Penantian, konon katanya tayangan itu akan disiarkan serentak di beberapa stasiun TV, tapi yang sudah pasti akan menayangkannya adalah RCTI. Diberitakan juga bahwa tayangan itu telah disiapkan secara khusus dengan berpuasa sebulan penuh oleh kalangan Kristen dengan tujuan untuk menghipnotis pemirsanya yang belum mengimani Yesus menjadi menerima dan mengimaninya. Di India katanya tayangan serupa telah membuat jutaan orang bertobat dan menjadi Kristen.

Duh..bombastis sekali, dan tentu saja hal-hal kontroversi begini sudah pasti akan banyak sekali yang menanggapi (sebagian sepertinya tanpa ada klarifikasi) dengan banyak himbauan khusus bagi umat Muslim untuk mematikan TV saat tayangan berlangsung, bahkan kalau yang ingin menonton diwajibkan dengan mengambil wudhu terlebih dulu. ???

Sepintas yang terlintas di benak saya adalah reaksi tersebut koq terasa berlebihan sekali. Orang memang sebaiknya waspada dalam segala hal, tapi ini koq sepertinya bukan sekedar kewaspadaan tapi lebih terasa sebagai sebuah ketakutan. Ketakutan karena apa saya juga ngga begitu ngerti.

Pagi tadi sengaja saya membeli sebuah harian pagi "Koran Sindo", karena biasanya jadwal acara TV selalu ada di semua koran, dan ternyata memang benar tercantum pada jam 16:30 ada tayangan FTV Natal: Sebuah Penantian tapi cuma ada di stasiun RCTI saja koq, ngga ada di stasiun TV lain. (Jadi sepertinya ngga bener kalo tayangan My Hope (Sebuah Penantian) itu ditayangkan serentak di beberapa stasiun TV.)

Sebetulnya apa anehnya di bulan desember yang sudah pasti memang bertepatan dengan suasana Natal, sebuah stasiun TV menayangkan sebuah acara bertemakan Natal? Di koran Sindo yang saya beli itu jelas-jelas menyebutkan itu tayangan FTV Natal. Ya FTV NATAL. Bukankah sangat lazim sekali stasiun TV menayangkan acara tematik keagamaan seperti itu? Cek deh, setiap kali bulan Ramadhan pasti berjibun acara bertema Ramadan (Sinetron, talk show dll).

Yang mungkin perlu diklarifikasi menurut saya sebenarnya adalah, benarkah ada ritual doa dan puasa yang mengiringi tayangan itu dengan tujuan agar pemirsanya terhinotis dan kemudian murtad dan menjadi Kristen. Benarkah ada hal-hal itu? ataukah ritual itu memag ada dan dilakukan tapi dengan tujuan agar tayangan itu sukses ditayangkan di TV? Sukses seperti apa?

Begini, tidak bisa dipungkiri, ada banyak orang Kristen dan Katolik sendiri yang hanya beragama KTP. Ngga sepenuhnya mengimani iman Kristen (seperti saya misalnya ), karenanya bisa jadi tayangan itu disiapkan dengan doa dan ritual puasa dengan tujuan agar kalangan kristen KTP menjadi tersentil imannya dan bertobat? Bukankah itu sebuah kesuksesan? Membawa kembali domba-domba yang tersesat itu kembali ke kandangnya?

Kalaupun sampai ada yang umat lain yang ikut-ikutan tersentil imannya dan kemudian berubah menjadi Kristen, saya koq ngga begitu yakin itu akan terjadi ya? Misal sampai terjadi, saya yakin kalau mereka itu pasti beragamanya hanya di KTP saja.

Pertanyaan saya sekarang "Kira-kira mana yang lebih bagus atau lebih benar ya, Si Anu beragama X tetapi hanya di KTP atau Si Anu yang pindah ke agama Y dan benar-benar sepenuh hati menjalankan ajaran agama Y setelah menonton sebuah tayangan FTV?"

Dilematis, seperti kutipan cerita yang pernah saya baca dibawah ini, (sayangnya saya lupa dari buku apa).

Ada dua orang politisi yang bersahabat karib, si A & Si B dari sebuah partai X. Suatu ketika, si B setelah melihat program kerja partai Y yang dirasa lebih sejalan dengan ideologinya, maka memutuskan untuk pindah ke partai Y.

Bagaimana reaksi si A? Dia berubah menganggap si B adalah seorang musuh karena di telah berkianat.

Si C dari partai Y bereaksi berbeda, dia menganggap si B adalah sahabat dan saudara karena si B telah melihat kebenaran dan bertobat.

Eh, kenapa jadi ngomongin partai ya? tapi saya yakin anda ngerti maksud saya kan? Saran saya sih seandainya anda Muslim, nonton atau engga nonton tayangan My Hope (Sebuah Penantian) itu, tetaplah loyal dengan agama anda. Ya tetaplah Loyal karena kalau tidak itu berarti anda adalah pengkhianat dan mungkin darah anda akan dianggap halal lho.

Sekarang tanggal 15 Desember dan sudah jam 16.30 lewat, dan saya sedang nonton FTV itu, dan sepertinya saya terhipnotis…

Update: Sepertinya dugaan saya sejak awal benar, sama sekali ngga ada yang heboh dengan tayangan FTV itu. Ceritanya tentang pergulatan bathin seorang anak yang sudah menjadi dewasa dan tidak dapat menerima kembali ayah telah menyesal dan bertobat, karena si anak masih merasa sakit hati dengan apa yang sang ayah lakukan dulu semasa dia kecil yaitu meninggalkan keluarga dan pergi dengan wanita lain.

Menurut saya itu tema cerita yang biasa-biasa saja. Mungkin hanya pemerannya saja yang istimewa -karena kebetulan saya menyukai mereka- yaitu Restu Sinaga, Rudi Salam, Nana Mirdad. Oia saya lupa, satu-satunya keistimewaan FTV ini adalah kerena dikabarkan sebagai misi gereja atau Kristenisasi.

Tapi sejujurnya saya masih penasaran, adakah yang terhipnotis???